Minggu, 29 Maret 2015

PSIKOTERAPI ( PERBEDAAN DAN BENTUK - BENTUK UTAMA DARI TERAPI )

I.   Perbedaan konseling dan psikoterapi 

          Konseling atau penyuluhan adalah proses pemberian bantuan yang di lakukan oleh seorang ahli (di sebut konselor atau pembimbing) kepada individu yang mengalami sesuatu masalah (disebut konsele) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi klien. Istilah ini pertama kali digunakan oleh Frank Parsons pada tahun 1908 saat ia melakukan konseling karier. Selanjutnya juga diadopsi oleh Carl Rogers yang kemudian mengembangkan pendekatan  terapi yang berpusat pada klien (client centered).

             Dibanding dengan psikoterapi, konseling lebih berurusan dengan klien (konseling) yang mengalami masalah yang tidak terlalu berat sebagaimana halnya yang mengalami  psikopatologi , skizofrenia , maupun kelainan kepribadian.
Umumnya konseling berasal dari pendekatan Humanistik dan berpusat pada klien. Konselor juga berhubungan dengan permasalahan Sosial, Budaya, dan perkembangan selain permasalahan yang berkaitan dengan fisik, emosi , dan kelainan mental. Dalam hal ini, konseling melihat kliennya sebagai seseorang yang tidak mempunyai kelainan secara patologis. Konseling merupakan pertemuan antara konselor dengan kliennya yang memungkinkan terjadinya dialog dan bukannya pemberian Terapi atau perawatan (treatment). Konseling juga mendorong terjadinya penyelesaian masalah oleh diri klien sendiri.


Perbedaan mengenai metode konseling dan psikoterapi diringkas oleh Stefflre & Grant [1972]   sebagai berikut:
  • konseling ditandai oleh jangka waktu yang lebih singkat, 
  • lebih sedikit waktu pertemuannya, 
  • lebih banyak melakukan evaluasi psikologis, 
  • lebih memperhatikan masalah sehari-hari klien,
  • lebih memfokuskan pada aktivitas kesadaran
  • lebih memberikan nasihat
  • kurang berhubungan dengan transferens
  • lebih menekankan pada situasi yang riil
  • lebih kognitif dan berkurang intensitas emosi
  • lebih menjelaskan atau menerangkan
  • lebih sedikit kekaburannya
Perbedaan konseling dan psikoterapi disimpulkan oleh Pallone [1977] dan Patterson [1973] yang dikutip oleh Thompson & Rudolph [1983], sebagai berikut:

Konseling untuk :
  • Klien
  • gangguan yang kurang serius
  • masalah : jabatan, pendidikan
  • beruhubungan dengan pencegahan
  • lingkungan pendidikan dan non medis
  • berhubungan dengan kesadaran
  • metode pendidikan
Psikoterapi untuk :
  • Pasien
  • gangguan yang serius
  • masalah kepribadian dan pengambilan keputusan
  • berhubungan dengan penyembuhan
  • lingkungan medis
  • berhubungan dengan ketidaksadaran
  • metode penyembuhan

II.  Bentuk - bentuk utama dalam terapi

      

Terapi Supportive : Suatu bentuk terapi alternatif yang mempunyai tujuan untuk menolong pasien beradaptasi dengan baik terhadap suatu masalah yang dihadapi dan untuk mendapatkan suatu kenyamanan hidup terhadap gangguan psikisnya.
Psikoterapi suportif (atau supresif atau non spesifik)  
Tujuan psikoterapi jenis ini ialah:
  • Menguatkan daya tahan mental yang dimilikinya
  • Mengembangkan mekanisme daya tahan mental yang baru dan yang lebih baik untuk mempertahankan fungsi pengontrolan diri. ( Maramis, 2005)
  • Meningkatkan kemampuan adaptasi lingkungan (Anonym , 2001)
  • Mengevaluasi situasi kehidupan pasien saat ini, beserta kekuatan serta kelemahannya, untuk selanjutnya membantu pasien  melakukan perubahan realistik apa saja yang memungkinkan untuk dapat berfungsi lebih baik (Tomb, 2004).
Cara-cara psikoterapi suportif antara lain sebagai berikut:
  • Ventilasi atau kataris 
  • Persuasi atau bujukan (persuasion)
  • Sugesti
  • Penjaminan kembali ( reassurance )
  • Bimbingan dan penyuluhan
  • Terapi kerja 
  •  Hipno-terapi dan narkoterapi 
  •  Psikoterapi kelompok
  • Terapi prilaku
Terapi Reeducative : Untuk mencapai pengertian tentang konflik-konflik yang letaknya lebih banyak di alam sadar, dengan usaha berencana untuk menyesuaikan diri.
Terapi Reconstuctive : Untuk mencapai pengertian tentang konflik-konflik yang letaknaya dialam tak sadar, dengan usaha untuk mendapatkan perubahan yang luas daripada struktur kepribadian dan pengluasan pertumbuhan kepribadian dengan pengembangan potensi penyesuaian diri yang baru.
Cara-cara psikoterapi rekonstruktif antara lain :
Psikoanalisa freud dan Psikoanalisa non freud psikoterapi yang berorientasi kepada psikoanalisa dengan cara : asosiasi bebas, analisis mimpi, hipoanalisa/sintesa, narkoterapi, terapi main, terapi kelompok analitik. 1. Beberapa jenis psikoterapi suportif semua dokter kiranya harus dapat melakukan psikoterapi suportif jenis katarsis, persuasi, sugesti, penjaminan kembali, bimbingan dan penyuluhan (konseling) kembali memodifikasi tujuan dan membangktikan serta memprgunakan potensi kreatif yang ada. 
Cara-cara psikoterapi reduktif antara lain :
-          Terapi hubungan antar manusi (relationship therapy)
-          Terapi sikap (attitude therapy)
-          Terapi wawancara ( interview therapy)
-          Analisan dan sinthesa yang distributif (terapi psikobiologik Adolf meyer)
-          Konseling terapetik
-          Terai case work
-          Reconditioning
-          Terapi kelompok yang reduktif
 -          Terapi somatic

SUMBER :

Rabu, 18 Maret 2015

PSIKOTERAPI ( PENGERTIAN, TUJUAN & UNSUR - UNSUR )

I.  Pengertian Psikoterapi

   Dilihat secara etimologis, psikoterapi mempunyai arti sederhana yaitu "Psyche" yang artinya jelas, "Mind" yang lebih sederhana dikenal sebagai jiwa, dan "Therapy" dari bahasa Yunani yang berarti merawat atau mengasuh. sehingga psikoterapi dalam arti sempitnya adalah "perawatan terhadap aspek kejiwaan"
   "Psychotherapeutic"atau "Psychoterapy" yang diartikan sebagai perawatan terhadap suatu penyakit dengan mempergunakan teknik psikologis untuk melakukan intervensi psikis. dengan demikian, perawatan melalui teknik psikoterapi adalah perawatan yang secara umum mempergunakan intervensi psikis dengan pendekatan psikologik terhadap pasien yang mengalami gangguan psikis atau hambatan kepribadian.
   Dapat dikatakan pula bahwa, Psikoterapi merupakan proses interaksi formal antara dua pihak atau lebih, yaitu antara klien dengan psikoterapis yang bertujuan memperbaiki keadaan yang dikeluhkan klien. Seorang psikoterapis dengan pengetahuan dan ketrampilan psikologisnya akan membantu klien mengatasi keluhan secara profesional dan legal.
   Banyak definisi yang dikemukakan oleh para ahli. Antara lain yaitu bahwa psikoterapi adalah terapi atau pengobatan yang menggunakan cara-cara psikologik, dilakukan oleh seseorang yang terlatih khusus, yang menjalin hubungan kerjasama secara profesional dengan seorang pasien dengan tujuan untuk menghilangkan, mengubah atau menghambat gejala-gejala dan penderitaan akibat penyakit. Definisi yang lain yaitu bahwa psikoterapi adalah cara-cara atau pendekatan yang menggunakan teknik-teknik psikologik untuk menghadapi ketidakserasian atau gangguan mental.
   Psikoterapi disebut sebagai pengobatan, karena merupakan suatu bentuk intervensi, dengan berbagai macam cara dan metode - yang bersifat psikologik - untuk tujuan yang telah disebutkan di atas, sehingga psikoterapi merupakan salah satu bentuk terapi atau pengobatan disamping bentuk-bentuk lainnya dalam ilmu kedokteran jiwa khususnya, dan ilmu kedokteran pada umumnya.  
   Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, talking cures telah digunakan orang sejak berabad yang lalu. Misalnya, Soranus dari Ephesus, seorang dokter pada abad pertama Masehi, menggunakan percakapan atau pembicaraan untuk pasien-pasiennya dan mengubah ide-ide yang irasional dari pasien depresi. Kini, dalam terapi kognitif (salah satu jenis psikoterapi), terapis menelusuri cara berpikir yang irasional pada pasien-pasien depresi dan membimbing mereka agar kemudian dapat mengatasinya sendiri.
               

II. Tujuan serta unsur-unsur Psikoterapi 

    Psikoterapi didasarkan pada fakta bahwa aspek-aspek mental manusia seperti cara berpikir, proses emosi, persepsi, believe system, kebiasaan dan pola perilaku bisa diubah dengan pendekatan psikologis. Tujuan psikoterapi antara lain:
  • Menghapus, mengubah atau mengurangi gejala gangguan psikologis.
  • Mengatasi pola perilaku yang terganggu.
  • Meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan kepribadian yang positif.
  • Memperkuat motivasi klien untuk melakukan hal yang benar.
  • Menghilangkan atau mengurangi tekanan emosional.
  • Mengembangkan potensi klien.
  • Mengubah kebiasaan menjadi lebih baik.
  • Memodifikasi struktur kognisi (pola pikiran).
  • Memperoleh pengetahuan tentang diri / pemahaman diri.
  • Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dan interaksi sosial.
  • Meningkatkan kemampuan dalam mengambil keputusan.
  • Membantu penyembuhan penyakit fisik.
  • Meningkatkan kesadaran diri.
  • Membangun kemandirian dan ketegaran untuk menghadapi masalah.
  • Penyesuaian lingkungan sosial demi tercapai perubahan
Tujuan psikoterapi dengan pendekatan psikodinamik menurut para tokoh antara lain:
  •  Ivey, et al (1987) : Membuat sesuatu yang tidak sadar menjadi sesuatu yang disadari. Rekonstruksi kepribdaian dilakuan terhadap kejadian-kejadian yang sudah lewat dan menyusun sintesis yang baru dari konflik-konflik yang lama
  • .Corey (1991) dirumskan sebagai: Membuat sesuatu yang tidak sadar menjadi sesuatu yang disadari. Membantu klien dalam menghidupkan kembali pengalaman - pengalaman yang sudah lewat dan bekerja melalui konflik-konflik yang ditekan melalui pemahaman intelektual. 
  • Tujuan psikoterapi dengan pendekatan Rogerian, terpusat pada pribadi, menurut Ivey, et al (1987) adalah: Untuk memberikan jalan terhadap potensi yang dimiliki seseorang menemukan sendiri arahnya secara wajar dan menemukan dirinya sendiri yang nyata atau ideal dan mengeksplorasi emosi yang majemuk serta memberi jalan bagi pertumbuhan dirinya yang unik.
  • Corey (1991) merumuskan tujuan psikoterapi pada terpusat pada pribadi dengan: Untuk memberikan suasana aman, bebas, agar klien mengeksplorasi diri dengan enak, sehingga ia bisa mengenali hal - hal yang mencegah pertumbuhannya dan bisa mengalami aspek - aspek pada dirinya yang sebelumnya ditolak atau terhambat. 
  • Tujuan psikoterapi dengan pendekatan behavioristik, dijelaskan oleh Ivey, et al (1987) sebagai berikut: Untuk menghilangkan kesalahan dalam belajar dan berperilaku dan untuk mengganti dengan pola - pola perilaku yang lebih bisa menyesuaikan. 
  • Tujuan psikoterapi dengan metode dan teknik Gestalt, dirumuskan oleh Ivey, et al (1987) sebagai berikut: Agar seseorang lebih menyadari mengenai kehidupannya dan bertanggung jawab terhadap arah kehidupan seseorang. Pada akhirnya uraian mengenai tujuan psikoterapi ini ditutup dengan uraian mengenai terapi realitas dari kedua tokoh diatas. Ivey, et al (1987) merumuskan psikoterapi dengan pendekatan terapi realitas sebagai: Untuk memenuhi kebutuhan seseorang tanpa dicampur-tangani orang lain.

III. Unsur - Unsur Psikoterapi
   Menurut Masserman (1984) ada delapan "parameter pengaruh" dasar yang dapat mencakup unsur-unsur pada semua jenis psikoterapi, yaitu:
a.     Peran sosial (martabat)
b.     Hubungan (persekutuan terapeutik)
c.     Hak
d.     Retrospreksi
e.     Reduksi
f.      Rehabilitasi, memperbaiki gangguan perilaku berat
g.     Resosialisasi
h.     Rekapitulasi

SUMBER :
  • Gunarsa, Singgih D. (1996). Konseling dan Psikoterapi. Jakarta: BPK Gunung Mulia
  • Daniel Goleman, (1980).  The Psychoterapy Handbook.
  • Tim Psikologi Klinis UGM, (2002). Psikoterapi (Pendekatan Konvensional dan Kontemporer)
  • Chaplin, J. P. (2006). Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta : Raja Grafindo Persada. 
  • Andi. (2008). Pengantar Konseling dan Psikoterapi. Jakarta:  PT Raja Grafindo Persada.