Jumat, 16 Oktober 2015

SISTEM INFORMASI PSIKOLOGI #1



   Dengan berkembang nya zaman dan era globalisasi, kehidupan manusia sekarang tak jauh kaitannya dengan Sistem Informasi yang sudah menjadi salah satu kebutuhan utama manusia dalam menjalani aktifitasnya sehari-hari.
   Sistem Informasi telah dikatakan sebagai salah satu kebutuhan utama manusia karena penggunaan nya yang bertujuan untuk mengakses informasi dan bahkan sudah menjadi lahan pekerjaan bagi sebagian orang.
   Salah satu contohnya adalah saya sebagai Mahasiswi jurusan Psikologi yang pada zaman sekarang sudah mulai bergantung pada pentingnya dampak Sistem Informasi bagi kehidupan perkuliahan saya.
   Tak bisa dipungkiri, berbagai macam tes Psikologi sekarang juga memanfaatkan Sistem Informasi dalam administrasi dan penggunaannya yang telah dimodifikasi sesuai dengan berkembangnya zaman seperti jasa konseling online, tes CPNS yang berbasis CAT (Computer Assisted Test) dan lain-lain.
   Oleh karena itu, mengingat betapa pentingnya dampak dari Sistem Informasi bagi kehidupan kita, baiknya kita sebagai pengguna Sistem Informasi harus mengetahui definisi atau arti Sistem Informasi itu sendiri dari berbagai ahli.

·         Pengertian Sistem Menurut Para Ahli:
1.    Menurut Indrajit (2001: 2) mengemukakan bahwa “sistem mengandung arti kumpulan-kumpulan dari komponen-komponen yang dimiliki unsur keterkaitan antara satu dengan lainnya.”
2.    Menurut Jogianto (2005: 2) mengemukakan bahwa “sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. sistem ini menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan yang nyata adalah suatu objek nyata, seperti tempat, benda, dan orang-orang yang betul-betul ada dan terjadi.”
3.    Menurut Sutarman (2009:5), mengemukakan “sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan saling berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama”.
4.    Menurut Jimmy L.Gaol (2008:9), mengemukakan“sistem adalah hubungan satu unit dengan unit-unit lainnya yang saling berhubungan satu sama lainnya dan yang tidak dapat dipisahkan serta menuju satu kesatuan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Apabila suatu unit macet atau terganggu, unit lainnya pun
akan terganggu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan tersebut”.

   Dan definisi Sistem secara umum adalah: Sistem berasal dari bahasa Latin systēma atau bahasa Yunani sustēma yang berarti suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi, atau energi. Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan yang berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak. Suatu sistem dapat terdiri dari beberapa subsistem atau sistem-sistem bagian. Komponen-komponen atau subsitem dalam suatu sistem tidak dapat berdiri lepas sendiri-sendiri. Komponen-komponen dan subsistem saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran dapat tercapai.

·         Pengertian Informasi Menurut Para Ahli:
1.         Menurut Azhar Susanto (2004:46), dalam bukunya Sistem Informasi Akuntansi, menyatakan bahwa “informasi adalah hasil pengolahan data yang memberikan arti dan manfaat.”
2.         Menurut Agus Mulyanto (2009 : 12), “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya, sedangkan data merupakan sumber informasi yang menggambarkan suatu kejadian yang nyata”.
3.         Menurut Jimmy L.Gaol (2008 :8), “Informasi adalah data yang telah diproses atau diolah ke dalam bentuk yang berarti untuk penerimanya dan merupakan nilai yang sesungguhnya atau dipahami dalam tindakan atau keputusan yang sekarang atau nantinya”.

   Dan definisi Informasi secara umum adalah: Informasi adalah data yang sudah diolah, dibentuk, atau dimanipulasi sesuai dengan keperluan tertentu. Secara Etimologi, Kata informasi ini berasal dari kata bahasa Perancis kuno informacion (tahun 1387) mengambil istilah dari bahasa Latin yaitu informationem yang berarti “konsep, ide atau garis besar,”. Informasi ini merupakan kata benda dari informare yang berarti aktivitas Aktifitas dalam “pengetahuan yang dikomunikasikan”, Informasi bisa menjadi fungsi penting  dalam membantu mengurangi rasa cemas pada seseorang. Menurut pendapat Notoatmodjo (2008) bahwa semakin banyak memiliki informasi dapat memengaruhi atau menambah pengetahuan terhadap seseorang dan dengan pengetahuan tersebut bisa menimbulkan kesadaran yang akhirnya seseorang itu akan berperilaku sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya.

·         Pengertian Psikologi Menurut Para Ahli:
1.    Menurut Muhibbin Syah (2001), Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku terbuka dan tertutup pada manusia baik selaku individu maupun kelompok, dalam hubungannya dengan lingkungan. Tingkah laku terbuka adalah tingkah laku yang bersifat psikomotor yang meliputi perbuatan berbicara, duduk , berjalan dan lain sebgainya, sedangkan tingkah laku tertutup meliputi berfikir, berkeyakinan, berperasaan dan lain sebagainya.
2.    Menurut Carole Wade (2008), Psikologi adalah sebuah displin ilmu yang berfokus pada perilaku dan berbagai proses mental serta cara dan perilaku dan erbaga proses mental serta cara perilaku dan berbagai proses mental ini dipengaruhi oleh kndisi mental organisme dan lingkungan eksternal.
3.    Menurut Ali Mohammad (2007), Psikologi adalah suatu ilmu penegtahuan yang mengkaji perilaku individu dalam interaksi dengan lingkungan. Perilaku yang dimaksud adalah dalam pengertian yang luas yang meliputi jenis motorik kognitif dan afektif.

   Dan definisi Psikologi secara umum adalah: Psikologi berasal dari kata dalam bahasa Yunani Psychology yang merupakan gabungan dan kata psyche dan logos. Psyche berarti jiwa dan logos berarti ilmu. Secara harafiah psikologi diartikan sebagal ilmu jiwa. Istilah psyche atau jiwa masih sulit didefinisikan karena jiwa itu merupakan objek yang bersifat abstrak, sulit dilihat wujudnya, meskipun tidak dapat dimungkiri keberadaannya. Dalam beberapa dasawarsa ini istilah jiwa sudah jarang dipakai dan diganti dengan istilah psikis.
Pengertian sistem informasi psikologi secara umum, bisa disimpulkan bahwa sistem informasi psikologi sebuah sistem yang digunakan untuk mendapatkan informasi-informasi yang berhubungan dengan psikologis.

 Penggunaan system informasi dalam psikologi , dimungkinkan karena banyak hal dalam dunia psikologi yang masih bisa dikelola dengan sentuhan komputerisasi. Contoh : penggunaan test psikologi secara virtual, penggunaan teknologi eye-tracking dan yang terbaru adalah teknologi virtual reality yang memungkinkan seseorang untuk mengurangi bahkan menyembuhkan gangguan psikologis seperti, ADHD, PTSD dan beragam fobia.

Contoh kasus nyatanya menurut saya adalah banyaknya test yang dulu diberikan secara manual sudah bisa dikomputerisasi seperti papikostik. Hal ini merupakan kerja sama antar bidang ilmu komputer dan psikologi yang pada akhirnya bermanfaat untuk peningkatan kualitas tes psikologi itu sendiri. Contoh lainnya adalah adanya jasa konseling online, dahulu konseling hanya bisa diberikan dengan bertatap muka dan mendalam antara individu dengan individu. Namun sekarang jasa konseling bisa kita akses di internet dengan sangat mudah dan praktis. Dan juga pada saat penyeleksian pegawai baru atau cpns, sekarang untuk bisa masuk menjadi PNS saja kita harus melalui dengan sistem terbaru yaitu CAT (Computer Assisted Test), dimana itu menjadi syarat wajib test masuk CPNS, yang dulunya hanya mengerjakan serangkaian soal-soal lalu di nilai dengan syarat-syarat yang sudah ditetapkan oleh perusahaan tersebut.

DAFTAR PUSTAKA
·         Indrajit, 2001. Analisis dan Perancangan Sistem Berorientasi Object. Bandung: Informatika.
·         Jogianto HM, 2005. Sistem Teknologi Informasi. Andi. Yogyakarta.
·         Sutarman, 2009. Pengantar Teknologi Informasi, Edisi Pertama, Jakarta: Bumi Aksara
·         Gaol, L, Jimmy. 2008. Sistem Informasi Manajemen Pemahaman dan Aplikasi.
         Jakarta: PT. Grasindo.
·         Azhar Susanto, 2004. Sistem Informasi Akuntansi. Bandung: Lingga Jaya
·         Agus Mulyanto, 2009. Sistem Informasi Konsep dan Aplikasi. Pustaka Pelajar.
·         Muhibbin, syah. 2001. Psikologi Belajar. Jakarta: Logos.
·         Carole, Wade. 2008. Psikologi. Jakarta: Erlangga.
·         Ali, mohammad. 2007. Ilmu dan Aplikasi Handbook. Jakarta: Imtima.

Selasa, 09 Juni 2015

TERAPI ASOSIASI BEBAS

Asosiasi bebas adalah teknik yang digunakan dalam terapi psikoanalisis. Teknik ini menuntut klien untuk mengatakan segala sesuatu yang muncul dalam kesadarannya dengan leluasa, tanpa perlu berusaha membuat uraian yang logis, teratur dan penuh arti. Teknik ini dikembangkan oleh Sigmund Freud setelah mempelajari teknik baru yang telah digunakan oleh teman dan koleganya yakni Dr. Joseph Breuer dalam merawat klien kasus histeria. terapi psikoanalisa menggunakan asosiasi bebas untuk mengungkap alam bawah sadar klien terhadap suatu perilaku yang dianggap klien mengganggu atau yang menurut orang lain menyimpang.

KONSEP TERAPI ASOSIASI BEBAS
Teknik asosiasi bebas dilakukan setelah wawancara-wawancara pendahuluan oleh terapis. Setelah itu klien diberi sebuah kata dan diminta oleh terapis untuk menjawab dengan kata pertama yang muncul di dalam pikiran. Peranan terapis pada teknik ini bersifat pasif. Terapis duduk dan mendengarkan, kadang-kadang mendorong klien dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan bila klien kehabisan kata-kata. Ketika sedang asosiasi bebas, terapis tidak melakukan interupsi bila klien sedang berbicara. Dengan melaporkan segala sesuatu tanpa ada yang disembunyikan, klien terhanyut bersama segala perasaan dan pikirannya. Untuk meminimalisasikan pengaruh gangguan dari luar, klien diminta untuk berbaring di atas dipan dalam ruangan yang tenang. Posisi terapis duduk berada di belakang klien agar tidak mengalihkan perhatian klien ketika berbicara, yakni pada saat asosiasi-asosiasinya mengalir dengan jelas.
Teknik asosiasi bebas dilakukan setelah wawancara-wawancara pendahuluan oleh terapis. Setelah itu klien diberi sebuah kata dan diminta oleh terapis untuk menjawab dengan kata pertama yang muncul di dalam pikiran. Peranan terapis pada teknik ini bersifat pasif. Terapis duduk dan mendengarkan, kadang-kadang mendorong klien dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan bila klien kehabisan kata-kata. Ketika sedang asosiasi bebas, terapis tidak melakukan interupsi bila klien sedang berbicara. Dengan melaporkan segala sesuatu tanpa ada yang disembunyikan, klien terhanyut bersama segala perasaan dan pikirannya. Untuk meminimalisasikan pengaruh gangguan dari luar, klien diminta untuk berbaring di atas dipan dalam ruangan yang tenang. Posisi terapis duduk berada di belakang klien agar tidak mengalihkan perhatian klien ketika berbicara, yakni pada saat asosiasi-asosiasinya mengalir dengan jelas.


TEKNIK TERAPI ASOSIASI BEBAS
Asosiasi bebas sebagai teknik utama dalam psikoanalisis. Salah satu pasien Freud, menyebut metode free association sebagai “penyembuhan dengan bicara”. Maksudnya suatu metode terapi yang dirancang untuk memberikan kebebasan secara total kepada pasien dalam mengungkapkan segala apa yang terlintas dibenaknya, termasuk mimpi-mimpi, berbagai fantasi, dan hal-hal konflik dalam dirinya tanpa diagenda, dikomentari, ataupun banyak dipotong, apalagi disensor. Asosiasi bebas merupakan suatu metode pemanggilan kembali pengalaman-pengalaman masa lampau dan pelepasan emosi-emosi yang berkaitan dengan situasi traumatis masa lalu, yang kemudian dikenal dengan katarsis. Asosiasi merupakan salah satu dari peralatan dasar sebagai pembuka pintu keinginan, khayalan, konflik, serta motivasi yang tidak disadari. Dalam tehnik ini Freud menggunakan Hipnotis untuk mendapatkan data-data dari klien mengenai hal-hal yang dia pikirkan dialam bawah sadarnya, dengan tehnik ini klien dapat mengutarakan apapun yang dia rasakan tanpa ada yang disembunyikan sehingga psikoterapis dapat menganalisis masalah apa yang sebenarnya terjadi pada klien. Penerapan metode ini dilakukan dengan posisi klien berbaring diatas dipan/sofa sementara terapis duduk dibelakangnya, sehingga tidak mengalihkan perhatian klien pada saat-saat asosiasinya mengalir dengan bebas. Dalam hal ini terapis fokus bertugas untuk mendengarkan, mencatat, menganalisis bahan yang direpres, memberitahu/membimbing pasien memperoleh insight (dinamika yang mendasari perilaku yang tidak disadari).

UNSUR-UNSUR TERAPI ASOSIASI BEBAS
A. Tujuan Terapi 
1. Membentuk kembali struktur karakter individu dengan jalan membuat kesadaran yg tak disadari didalam diri klien
2. Fokus pada upaya mengalami kembali pengalaman masa anak-anak pada diri klien

B. Peran Terapis Kepada Klien
1. Membangun hubungan kerja dengan klien, dengan banyak mendengar dan menafsirkan
2. Terapis memberikan perhatian khusus pada penolakan-penolakan klien
3. Mendengarkan kesenjangan-kesenjangan dan pertentangan-pertentangan pada cerita klien



SUMBER REFERENSI
Suryabrata, Sumadi. (2010). Psikologi pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Corey, Gerald. (2007). Teori dan Praktek konseling dan psikoterapi. Bandung: PT Refika Aditama
Basuki, Heru. (2008). Psikologi umum. Jakarta: Gunadarma.


Rabu, 29 April 2015

LOGOTERAPI


Hasil gambar untuk tokoh LOGOTERAPI

       Teori dan terapi Viktor Frankl lahir dari pengalamannya selama menjadi tawanan di kamp konsentrasi Nazi. Di sana, ia menyaksikan banyak orang yang mampu bertahan hidup atau mati di tengah siksaan. Hingga akhirnya dia menganggap bahwa mereka yang tetap berharap bisa bersatu dengan orang-orang yang dicintai, punya urusan yang harus diselesaikan di masa depan, punya keyakinan kuat, memiliki kesempatan lebih banyak daripada yang kehilangan harapan.
Frankl menamakan terapinya dengan logoterapi, dari kata Yunani, “logos”, yang berarti pelajaran, kata, ruh, Tuhan atau makna. Frankl menekankan pada makna sebagai pegertian logos. Bila Freud dan Addler menekankan pada kehendak pada kesenangan sebagai sumber dorongan. Maka, Frankl menekankan kehendak untuk makna sebagai sumber utama motivasi.
Kata “logo” berasal dari bahasa Yunani “logos” yang berarti makna atau meaning dan juga “rohani”. Adapun kata “terapi” berasal dari bahasa Inggris therapy yang artinya penggunaan teknik-teknik menyembuhkan dan mengurangi suatu penyakit. Jadi, kata logoterapi artinya penggunaan teknik untuk menyembuhkan dan mengurangi atau meringankan suatu penyakit melalui penemuan makna hidup. Istilah tema utama logoterapi adalah karakteristik eksistensi manusia, dengan makna hidup sebagai inti teori
Selain itu, Frankl juga menggunakan “noösyang berarti jiwa/pikiran. Bila psikoanalisis terfokus pada psikodinamik, yakni manusia dianggap berusaha mengatasi dan mengurangi ketegangan psikologis. Namun, Frankl menyatakan seharusnya lebih mementingkan noödinamik, yaitu ketegangan menjadi unsur penting bagi keseimbangan dan kesehatan jiwa. Bagaimana pun, orang menginginkan adanya ketegangan ketika mereka berusaha mencapai tujuan.



Konsep terapi

        Pandangan Frankl tentang kesehatan psikologis menekankan pentingnya kemauan akan arti. Tentu saja ini merupakan kerangka, di dalamnya segala sesuatu yang lain diatur. Frankl berpendapat  manusia harus dapat menemukan makna hidupnya sendiri dan setelah menemukan lalu mencoba untuk memenuhinya. Bagi Frankl setiap kehidupan mempunyai makna, dan kehidupan itu adalah suatu tugas yang harus dijalani. Mencari makna dalam hidup inilah prinsip utama teori Frankl Logoterapi. Logoterapi memiliki tiga konsep dasar, yakni 

  • ·Kebebasan berkehendak (Freedom of Will) 
Dalam pandangan logoterapi, manusia adalah mahluk yang istimewa karena mempunyai kebebasan. Kebebasan yang dimaksud dalam freedom of will seperti:
-          Kebebasan yang bertanggungjawab.
-          Kebebasan untuk mengambil sikap (freedom to take a stand) atas kondisi-
        kondisi tersebut.
-          Kebebasan untuk menentukan sendiri apa yang dianggap penting dalam 
        hidupnya.

  • ·         Kehendak Hidup Bermakna (The Will to Meaning)
Konsep keinginan kepada makna (the will to meaning) inilah menjadi motivasi utama kepribadian manusia (Frankl, 1977). Dalam psikoanalisa memandang manusia adalah pencari kesenangan. Pandangan psikologi individual bahwa manusia adalah pencari kekuasaan. Menurut logoterapi bahwa kesenangan merupakan efek dari pemenuhan makna, sedangkan kekuasaan merupakan prasyarat bagi pemenuhan makna. Mengenal makna, menurut Frankl bersifat menarik dan menawari bukannya mendorong. Karena sifatnya menarik maka individu termotivasi untuk memenuhinya. Agar individu menjadi individu yang bermakna, maka melakukan berbagai kegiatan yang syarat dengan makna.

  • ·         Makna Hidup (The Meaning Of Life)
Makna yaitu suatu hal yang didapat dari pengalaman hidupnya baik dalam keadaan senang maupun dalam penderitaan. Makna hidup dianggap identik dengan tujuan hidup. Makna hidup bisa berbeda antara satu dengan yang lainya dan berbeda setiap hari, bahkan setiap jam. Karena itu, yang penting secara umum bukan makna hidup, melainkan makna khusus dari hidup pada suatu saat tertentu. Setiap individu memiliki pekerjaan dan misi untuk menyelesaikan tugas khusus. Dalam kaitan dengan tugas tersebut dia tidak bisa digantikan dan hidupnya tidak bisa diulang. Karena itu, manusia memiliki tugas yang unik dan kesempatan unik untuk menyelesaikan tugasnya (Frankl, 2004).

Unsur-unsur terapi

         Saat individu tidak memiliki keinginan terhadap sesuatu (apapun), karena keinginan akan mendorong setiap manusia untuk melakukan berbagai kegiatan agar hidupnya di rasakan berarti dan berharga. Menurut Frankl (2004) terdapat dua tahapan pada sindroma ketidakbermaknaan, yaitu:
-        Frustasi eksistensial (exsistential frustration) atau disebut juga kehampaan 
      eksistensial (exsistetial vacuum)
Menurut Koesworo,1992, exsistential frustration adalah fenomena umum yang berkaitan dengan keterhambatan atau kegagalan individu dalam memenuhi keinginan akan makna. 
-        Neurosis noogenik (noogenic neuroses)
Yaitu suatu manifestasi khusus dari frustasi eksistensial yang ditandai dengan simptomatologi neurotik klinis tertentu yang tampak (Koesworo,1992). Frankl menggunakan istilah ini untuk membedakan dengan keadaan neurosis somatogenik, yaitu neurosis yang berakar pada kondisi fisiologis tertentu dan neurosis psikogenik yaitu neurosis yang bersumber pada konflik-konflik psikologis.

Teknik-teknik Terapi

Dalam logoterapi, klien diajarkan bahwa setiap kehidupan dirinya mempunyai maksud, tujuan, dan makna yang harus diupayakan untuk ditemukan dan dipenuhi. Hidup tidak lagi kosong jika sudah menemukan sebab dan sesuatu yang dapat mendedikasikan eksistensi kita. Victor Frankl dikenal sebagai terapis yang memiliki pendekatan klinis yang detail. Teknik-teknik yang digunakan antara lain:
  • Intensi paradoksal
Mampu menyelesaikan lingkaran neurotis yang disebabkan kecemasan anti sipatori dan hiper-intensi. Intensi paradoksal adalah keinginan terhadap sesuatu yang ditakuti.
Contohnya: 
A.  Seorang pemuda yang selalu gugup ketika bergaul.
                  B.  Masalah tidur. 
                        Menurut Frankl, kalau menderita insomnia, seharusnya tidak mencoba 
                  berbaring ditempat tidur, memejamkan mata, mengosongkan pikiran dan 
                  sebagainya. Seharusnya berusaha menjaganya selama mungkin. Setelah 
                  itu baru merasakan adanya kekuatan yang mendorong untuk melangkah ke
                  kasur.
   
REFERENSI 
  •  Frankl. Emil. 2004. On the theory and therapy of mental disorders: an introduction to logotherapy and existential analysis. Brunner-Routledge 270 Madison Avenue. New York.
  • Bastaman, H.D. (2007). Logoterapi “Psikologi untuk Menemukan Makna Hidup dan Meraih Hidup Bermakna”. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
  •  Corey, G. (2009). Teori dan Praktek Konseling & Psikoterapi. Bandung: PT. Refika Aditama.
  • Corey, G. (1995). Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi. Semarang : PT IKIP Semarang Press 
  •  Semiun, Yustinus. (2006). Kesehatan mental 3. Yogyakarta : Kanisius